Keberagaman di Indonesia bukanlah hal yang dapat membuat kita menjadi
terpisah-pisah sesuai dengan adat, budaya, ras, agama dan suku masing-masing. Di
indonesia ini memang terdapat banyak perbedaan yang ada, tetapi perbedaan itu tidak menjadikan kita saling acuh tak acuh dengan
yang lainnya. Disitulah keunikan dari Indonesia, karena dengan banyaknya
perbedaan yang ada tetapi masyarakatnya tetap bisa menjalin hubungan dengan yang
lainnya meskipun mempunyai perbedaan. Bahkan
lebih menariknya lagi, orang-orang yang memiliki perbedaan bisa saling
menghormati satu sama lain. Seperti perbedaan dalam beragama, dengan tidak
adanya larangan untuk membangun tempat peribadatan dilingkungan yang mayoritas
penduduknya adalah Islam atau Kristen maupun agama lainnya.
Bahkan, penduduk dari luar negeri juga sering berdatangan di
Indonesia. Banyak daari mereka mengemukakan alasan mengunjungi Indonesia
diantaranya ada yang ingin menikmati pemandangannya yang indah. Adapula yang
mengatakan bahwa dia datang ke Indonesia karena penasaran dengan budaya yang
ada sehingga mereka ingin menyaksikan secara langsung dari mata kepalanya
sendiri bagaimana budaya di Indonesia itu.
Ini sama saja
dengan si penulis yang asalnya dari daerah Sulawesi selatan tepatnya di kota
Pinrang yang sekarang sedang menempuh pendidikan di tanah Jawa ini tepatnya di
Surabaya. Awal mula saya tiba di Surabaya, sungguh sangat nampak
perbedaan adat kebiasaan yang ada di Sulawesi dan di Jawa. Entah itu dari
akhlak sopan santunnya, dan bahkan wajah-wajahnya juga sangat nampak perbedaan.
Awalnya saya merasa akan sangat
sulit untuk menjalin pertemanan dengan orang yang ada di Jawa. Pernah sekali
saya ditanya oleh seseorang dengan menggunakan bahasa jawa “sampean iku asli
pun ndi mas?”, dan lucunya saya bertanya kembali “artinya itu apa mas?”. Dan
ternyata dia menanyakan asal saya, dan kemudian saya menjawabnya kalau asal
saya dari Sulawesi Selatan. Nah, ini adalah salah satu contoh mengenai
perbedaan bahasa.
Dan yang anehnya lagi, setiap orang
yang dijumpai pasti akan dipanggil “Mas”. Entah itu masih muda maupun sudah
tua. Tiba-tiba dalam pikiran saya muncul pertanyaan bahwa mengapa setiap orang yang
diajak berbicara pasti dipanggil “Mas”. Apakah tidak ada tingkatan panggilan
bagi setiap kalangan, mulai dari yang muda hingga yang tua. Karena sesuai
dengan kebiasaan yang sering saya lakukan di daerah saya yaitu orang yang lebih
tua dari kita akan dipanggil kakak atukah jika dia sudah melewati umur remaja
maka kami memanggilnya tante/om.
Tetapi, perbedaan-perbedaan yang ada
antara sulawesi dan jawa malahan semakin mempererat tali persaudaraan. Karena
mereka memahami bahwa orang yang dari Sulawesi ataukah dari daerah lainnya adalah
pendatang di daerah kita ini, jadi mereka semakin menjaga diri dan
mendekatinya. Bahkan mereka mengajarkan kepada orang-orang dari luara daerahnya
mengenai kebasaan dan sopan santun yang ada di Jawa.
Hal ini menandakan bahwa perbedaan
suatu bidaya, bahasa, adat dan kebiasaan tidaklah menjadi sebuahh masalah dalam
menjalin kebersamaan. Bahkan, dengan adanya perbedaan antara satu dengan yang
lainnya akann semakin mempererat tali persaudaraan. Mengapa? Karena setiap
orang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jadi rasa keingin tahuan itu akan
semakin menimbulkan pertanyaan dari dalam diri mereka. Entah itu karena ingin
mencari perbedaan dan persamaan dari daerahnya masing-masing ataukah dengan
alasan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar