Fungsi Bimbingan Konseling Islam - Kind_Blog

Latest

Senin, 19 Februari 2018

Fungsi Bimbingan Konseling Islam



Sri Astutik kemballi menjelaskan dalam bukunya mengenai beberapa fungsi bimbingan dan konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut [1]:
a.       Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya
a.       Fungsi kuratif atau korektif, membantu individu memecahkan masalah yang sedang di hadapi atau di alami
b.      Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga agar situasi atau kondisi yang semula tidak baik telah menjadi baik (terpecahkan ) itu kembali menjadi tidak baik (menimbulkan masalah kembali)
c.       Fungsi developmental atau pengembangan, yakni membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik dan menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baginya.
Berdasarkan fungsi bimbingan dan konseling Islami di atas, terlihat bahwa substansi layanan tersebut adalah untuk memecahkan setiap persoalan yang di hadapi oleh peserta didik terutama pada masa remaja dalam kehidupan sehari-hari serta mengusahakan sedapat mungkin agar masalah yang sama tidak terulang lagi.
Fungsi konseling secara tradisional digolongkan kepada tiga fungsi, yakni[2]:
1.      Remedial atau rehabilitative
Secara historis konseling lebih banyak memberikan penekanan pada fungsi remedial karena sangat dipengaruhi oleh psikologi klinik dan psikiatri. Peranan remedial berfokus pada masalah : penyesuaian diri, menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi, mengembalikan kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional.
2.      Fungsi educatif / pengembangan
Fungsi ini berfokus kepada masalah : membantu meningkatkan keterampilan-keterampilan dalam kehidupan, mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah hidup, membantu meningkat kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan, untuk keperluan jangka pendek, konseling membantu individu menjelaskan nilai-nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup, menghadapi kesepian dan sebagainya.



[1] Sri Atutik, Ibid, hal 18-19
[2] Sri Atutik, Ibid, hal 20-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar