The Ethics of group Leaders’ Actions - Kind_Blog

Latest

Selasa, 20 Februari 2018

The Ethics of group Leaders’ Actions


Menjadi praktisi kelompok menuntut kepekaan terhadap kebutuhan anggota kelompok dan dampaknya terhadap nilai dan teknik praktisi kelompok terhadap seluruh anggotanya. Itu juga menuntut kesadaran akan standar praktik masyarakat atau komunitas, kebijakan perwakilan perusahaan/biro/agen tempat praktisi kelompok bekerja, dan undang-undang negara bagian yang mengatur konseling kelompok. Dalam profesi kesehatan mental pada umumnya, ada kecenderungan terhadap tanggungjawab dan praktik yang bertanggung jawab.
               Hampir semua organisasi profesi mencatat rekor yang membenarkan atau mengesahkan bahwa anggota mereka harus sadar akan standar masyarakat yang berlaku. Adapun dampak yang sesuai atau menyimpang dari standar yang berlaku akan berlanjut ke praktek mereka. Organisasi-organisasi ini menyatakan secara eksplisit bahwa para profesional akan menghindari eksploitasi hubungan terapeutik, mereka tidak akan merusak kepercayaan yang ada agar agar hubungan menjadi terapeutik, dan akan menghindari hubungan ganda jika mereka mengganggu tujuan terapeutik utama. .Biasanya, kode etik berhati-hati terhadap upaya untuk memadukan hubungan sosial atau pribadi dengan orang-orang profesional dan menekankan pentingnya mempertahankan batas-batas yang sesuai.
            Konselor kelompok harus sadar tentang penyalagunaan peran dan kekuasaan mereka untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dengan mengorbankan klien. Saat pemimpin kelompok memenuhi kebutuhan pribadi mereka akan kekuasaan dan pengaruh/reputasi dengan mengorbankan apa adanya yang terbaik bagi anggota, mereka melakukan pelanggaran etika. Peran pemimpin adalah untuk membantu anggota memenuhi tujuan mereka, bukan menjadi teman dengan klien mereka. Tentu saja, pemimpin yang mengembangkan hubungan seksual dengan anggota kelompok bertindak tidak etis. Mereka tidak hanya membahayakan lisensi dan karir profesional mereka, tapi juga menurunkan profesi mereka.

Sumber:
Gerald Corey, Theory and Practice of Group Counseling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar