Osward Kroh menyatakan bahwa perkembangan
seorang anak itu dapat digambarkan sebagai suatu proses evolusi, maka pada
pertumbuhan masa remaja maka evolusi berubah menjadi revolusi.[1]
Dalam pembagian tahap perkembangan, maka pada masa remaja merupakan tahap yang
progresif.
Zakiah Daradjat dalam bukunya menjelaskan
bahwa sikap remaja terhadap agama terbagi atas: [2]
1.
Percaya ikut-ikutan
Banyak
diantara kalangan remaja yang percaya kepada tuhan dan menjalankan agama karena
berada pada lingkungan yang beragama, ataukah pada lingkungan sosial.keadaan
semacam ini biasanya terjadi pada masa remaja pertama berusia 13-16 tahun.
2.
Percaya dengan kesadaran
Keadaan
yang mulai menonjolkan kebanggan maupun kecemasan atas dorongan-dorongan yang
ada. Maka tampak kematangan berfkir pada remaja, salah satu dampak dari
kematangan berfikir ini bagaiman ia dapat mengambil peranan dalam masyarakat.
3.
Percaya tapi agak ragu-ragu
Kemampuan
seorang remaja ketika mencapai kematangan sudah mulai dapat menolak maupun
menerimasesuatu yag dihadapkannya. Tingkat kebimbangan pada masa remaja satu
sama lain berbeda sesuai dengan kepribadiannya. Pada dasarnya kebimbangan
seorang remaja terhadap agama ditentukan oleh dua factor pokok, yaitu:
a.
Kondisi kejiwaan remaja yang bersangkutan
b.
Keadaan sosial masyarakat dimana remaja berada
4.
Tidak percaya sama sekali atau cenderung atheis.
Sasaran
atas keyakinan adalah pikiran dan perasaan yang kemudian membentuk satu
pribadi. Apabila seorang remaja yang mengatakan tidak percaya kepada Tuhan pada
usia di bawah 20 tahun, maka pernyataan tersebut belum merupakan
sungguh-sungguh. Sikap tersebut hanyalah merupakan protes terhadap Tuhan.
Perkembangan
ke arah tidak percaya terhadap tuhan itu dapat terjadi dari akibat perjalanan
hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar